Gambar Sampul Ekonomi · Bab VII Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi
Ekonomi · Bab VII Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi
Chumidatus

23/08/2021 13:04:24

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

223

Dasar Hukum dan

Pelaksanaan Akuntansi

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

223

BB

BB

B

ab VIIab VII

ab VIIab VII

ab VII

Setelah mengikuti pembelajarana siswa dapat:

1.

menjelaskan dasar hukum pelaksanaan akuntansi di Indonesia;

2.

menjelaskan asumsi dan konsep dasar penyusunan laporan keuangan;

3.

menjelaskan arti, jenis, tujuan, dan unsur-unsur laporan keuangan;

4.

menjelaskan penggolongan akun.

Sumber:

Sumber:

Sumber:

Sumber:

Sumber:

Tempo

, 31 Juli 2005

TUJUAN PEMBELAJARAN

224

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

Dasar Hukum dan

Pelaksanaan

Akuntansi

Dasar Hukum Pelaksanaan

Akuntansi di Indonesia

Penggolongan

Akun

Asumsi & Konsep

Dasar Penyusunan

Laporan Keuangan

Mengenal

Laporan

Keuangan

KUHD

(Pasal 6, 7, 12, dan

UU Perpajakan

Pasal 28)

Asumsi Dasar

Konsep Dasar

Arti

Jenis

Tujuan

Fungsi

Unsur

Penggolongan

Akun

Kode Akun

PETA KONSEP

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

225

P

elaksanaan akuntansi atau pembukuan bagi perusahaan dilakukan

berdasarkan hukum dari undang-undang dan peraturan. Berikut ini kita

akan membahas mengenai dasar hukum pelaksanaan akuntansi atau

pembukuan.

A. Dasar Hukum Pelaksanaan Akuntansi di

Indonesia

Dasar hukum pelaksanaan akuntansi (pembukuan) bagi perusahaan di

Indonesia diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)

Pasal 6 dan Undang-Undang Perpajakan No. 16 Tahun 2000 pasal 28.

1.

Pasal 6 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang)

Ayat 1.

Setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan

diwajibkan membuat catatan-catatan dengan cara demikian

sehingga sewaktu-waktu dari catatan itu dapat diketahui

segala hak dan kewajibannya.

Ayat 2. Dari tahun ke tahun, dalam waktu enam bulan yang pertama

dari tiap-tiap tahunnya ia diwajibkan menandatangani sendiri

sebuah neraca yang tersusun sesuai dengan kebutuhan

perusahaan itu.

Ayat 3. la diwajibkan menyimpan selama tiga puluh tahun untuk buku-

buku dan dokumen sumber yang bersangkutan. Dan ia pun

diharuskan menyimpan surat-surat kawat dan surat-surat lain

selama sepuluh tahun.

2.

Pasal 7 KUHD

Hakim bebas untuk kepentingan masing-masing akan memberikan

kekuatan bukti sedemikian rupa kepada pemegang buku setiap

pengusaha, sebagaimana menurut pendapatnya dalam tiap-tiap kejadian

harus diberikannya.

3.

Pasal 12 KUHD

Tiada seorang dapat dipaksa akan memperlihatkan buku-bukunya,

melainkan untuk keperluan mereka yang langsung berkepentingan

terhadap buku-buku itu sebagai waris, sebagai yang berkepentingan

dalam suatu perusahaan, sebagai pesero, sebagai perangkat seorang

pengurus atau wakil, dan akhirnya pun dalam hal kepailitan.

Peraturan pokok yang mengatur pembukuan tercantum dalam KUHD

pasal 6 yang berbunyi: Mewajibkan pada setiap orang yang menjalankan

perusahaan untuk mengadakan catatan-catatan mengenai keadaan kekayaan

226

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

perusahaan dan mengenai semua hal tentang perusahaannya sedemikian

rupa sehingga setiap saat dapat diketahui hak dan kewajibannya.

Selain itu, kewajiban pelaksanaan pembukuan bagi perusahaan di

Indonesia diatur dalam UU Perpajakan No. 16 Tahun 2000 pasal 28 yang

di antaranya mengatur ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

1.

Orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas

di Indonesia harus mengadakan pembukuan yang dapat menyajikan

keterangan-keterangan yang cukup untuk menghitung penghasilan kena

pajak atau harga perolehan dan penyerahan barang atas jasa guna

penghitungan jumlah pajak terutang berdasarkan ketentuan-ketentuan

perundang-undangan perpajakan.

2.

Bagi wajib pajak yang menurut ketentuan perundang-undangan

perpajakan dibebaskan dari kewajiban untuk mengadakan pembukuan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya harus

menyelenggarakan pencatatan untuk dijadikan dasar pengenaan pajak

terutang.

3.

Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan

memerhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan

usaha yang sebenarnya.

4.

Pembukuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya

terdiri atas catatan yang dikerjakan secara teratur tentang keadaan kas

dan bank daftar utang piutang dan daftar persediaan barang dan pada

setiap tahun pajak berakhir wajib pajak harus menutup pembukuannya

dengan membuat neraca dan perhitungan rugi/laba berdasarkan prinsip

pembukuan yang taat asas (konsisten) dengan tahun sebelumnya.

5.

Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan

menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah dan

disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan oleh

Menteri Keuangan.

6.

Pembukuan atau pencatatan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta

dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan

bebas wajib pajak harus disimpan selama 10 tahun.

Dari pembahasan pada bab 6 kita telah mengetahui, bahwa tahap

terakhir dari proses akuntansi adalah tahap penyusunan laporan keuangan

yang terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca dan

laporan arus kas.

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

227

B. Asumsi dan Konsep Dasar Penyusunan

Laporan Keuangan

Dalam menyusun laporan keuangan digunakan asumsi dasar dan konsep

dasar. Berikut ini penjelasannya.

1. Asumsi Dasar

Asumsi dasar yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan

terdiri atas dasar:

a. Dasar Akrual (

Accrual Basic

)

Dengan menggunakan asumsi ini (dasar akrual) maka aktiva, kewajiban,

ekuitas (modal), pendapatan, dan beban diakui pada saat kejadian, bukan

pada saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan. Dan kemudian hal

tersebut dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan di periode yang

bersangkutan.

Berdasarkan asumsi ini, pendapatan dilaporkan pada saat terjadi, dan

biaya dilaporkan pada saat biaya itu terjadi. Contoh, walaupun perusahaan

belum menerima uang dari konsumen yang membeli secara kredit,

perusahaan sudah mencatat sebagai pendapatan. Begitu juga jika perusahaan

membeli perlengkapan usaha secara kredit, pengeluaran itu sudah dianggap

biaya, meskipun perusahaan belum mengeluarkan uang.

Kebalikan dari dasar akrual, yaitu cash basic, yaitu pengaruh transaksi

dan peristiwa lain diakui pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Dan, dicatat dalam akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan

pada periode yang bersangkutan.

Dengan pendekatan ini, pendapatan dilaporkan pada saat uang telah

diterima, dan biaya dilaporkan pada saat uang dikeluarkan. Misalnya,

penjualan hanya dicatat ketika perusahaan menerima uang dari konsumen,

dan biaya sewa dicatat hanya ketika perusahaan sudah membayar sewa

kepada si penyewa.

b. Kelangsungan Usaha (

Going Concern Concept

)

Dengan asumsi kelangsungan usaha, laporan keuangan harus disusun

atas dasar perusahaan akan melanjutkan usahanya di masa depan, karena

itu perusahaan diasumsikan tidak bermaksud membubarkan atau

mengurangi secara material skala usahanya. Apabila perusahaan ingin

228

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

membubarkan atau mengurangi skala usaha secara material, maka laporan

keuangan harus disusun dengan asumsi dasar yang berbeda, dan asumsi

dasar yang digunakan harus diungkapkan.

Pihak manajemen harus mempertimbangkan apakah asumsi

kelangsungan usaha masih layak digunakan dalam menyiapkan laporan

keuangan. Sebagai bahan pertimbangan, manajemen memerhatikan semua

informasi masa depan yang relevan sedikitnya untuk jangka waktu dua

belas bulan dari tanggal neraca. Tingkat pertimbangan bergantung pada

peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perusahaan. Jika selama ini

perusahaan menghasilkan laba dan mempunyai akses ke sumber pembiayaan

maka asumsi kelangsungan usaha dapat digunakan tanpa melalui analisis

rinci.

2. Konsep Dasar Akuntansi

Konsep dasar akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan

keuangan terdiri atas:

a. Konsep Kesatuan Usaha (

Business Entity Concept

)

Konsep ini mengandung pengertian bahwa setiap perusahaan dianggap

sebagai suatu kesatuan usaha yang berdiri sendiri dan terpisah dari

pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lain. Sehingga, keuangan

perusahaan juga harus terpisah dari keuangan pemilik dan dari keuangan

perusahaan lain. Pada saat pemilik perusahaan ingin mengetahui kemajuan

perusahaannya, laporan keuangan harus disusun dengan cara tidak

mencampuradukkan transaksi kepentingan pribadinya dengan transaksi

perusahaan.

b. Konsep Biaya (

Cost Principle Concept

)

Konsep ini mengandung pengertian bahwa biaya akan menjadi data

dasar untuk menyusun laporan keuangan. Angka-angka yang ada di dalam

laporan keuangan menggambarkan biaya yang terjadi dan tercatat dalam

sistem pembukuan perusahaan (atau mendasarkan pada biaya historis =

biaya yang telah terjadi).

c. Konsep Harga Perolehan (

Cost of Good Concept

)

Harga perolehan adalah nilai atau biaya yang dikorbankan untuk

memperoleh suatu barang hingga barang tersebut siap digunakan.

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

229

Misalnya:

Harga beli mesin jahit

Rp800.000,00

Biaya tranportasi

Rp75.000,00

Biaya pajak

Rp20.000,00 +

Jadi, biaya perolehan

Rp895.000,00

d. Konsep Periode Akuntansi (

Accounting Period

)

Konsep ini mengandung pengertian bahwa sistem akuntansi

memberikan informasi keuangan suatu perusahaan untuk dilaporkan kepada

pemakai informasi secara berkala, misalnya per tiga bulan, enam bulan,

atau satu tahun. Sehingga, pelaporan akuntansi dapat digunakan untuk

menentukan strategi dan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang.

e. Konsep Satuan Moneter (Pengukuran Nilai Uang)

Menurut konsep ini, transaksi-transaksi usaha harus diukur dengan

satuan uang tertentu. Begitu pula dengan aktiva, kewajiban, dan ekuitas

yang terdapat dalam perusahaan. Dengan demikian, nilai keseluruhan

kekayaan, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dapat ditentukan nilainya.

f. Konsep Prinsip Keandalan

Menurut konsep ini, catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan

atas data yang tersedia dan paling dapat diandalkan, sehingga catatan dan

laporan tersebut akurat dan berguna. Dengan kata lain, data harus dapat

dibuktikan kebenarannya dan dapat dikonfirmasikan oleh setiap pengamat

yang independen.

C. Laporan Keuangan

Berikut ini kita akan membahas seputar laporan keuangan yang meliputi

arti, jenis, tujuan, dan unsur laporan keuangan.

1. Arti Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan pada

akhir periode akuntansi yang memberikan berbagai informasi yang

diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

230

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

2. Jenis Laporan Keuangan

Ada beberapa jenis laporan keuangan, yaitu:

a.

Laporan laba rugi, yaitu laporan keuangan yang menyajikan rincian

pendapatan yang diperoleh dan beban yang terjadi selama satu periode

akuntansi di suatu perusahaan.

b.

Laporan perubahan modal, yaitu laporan keuangan yang menyajikan

informasi mengenai perubahan modal (ekuitas) suatu perusahaan yang

terjadi selama satu periode akuntansi.

c.

Neraca, yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan

perusahaan yang terdiri atas harta, kewajiban (utang), dan modal

(ekuitas) selama satu periode akuntansi.

d. Laporan arus kas, yaitu laporan keuangan yang melaporkan arus kas

masuk dan arus kas keluar di suatu perusahaan selama satu periode

akuntansi.

3. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat dengan beberapa tujuan, di antaranya adalah:

a.

Memberi berbagai informasi yang diperlukan sesuai jenis laporan

keuangan yang dihasilkan, yaitu informasi mengenai pendapatan, biaya,

perubahan modal, keadaan posisi keuangan (harta, kewajiban, modal),

dan arus kas masuk serta arus kas keluar.

b.

Memudahkan pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan.

Karena tanpa adanya laporan keuangan, pimpinan perusahaan, para

manajer, kantor pajak, calon kreditur sebagai pemakai laporan keuangan

akan kesulitan dan lama dalam mengambil keputusan.

c.

Memberikan informasi lain yang berhubungan dengan laporan

keuangan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai laporan, seperti

informasi tentang aktivitas investasi, pembiayaan dan informasi tentang

kebijakan akuntansi yang dipakai perusahaan.

d. Memudahkan pemimpin dan para manajer dalam mengelola dan

mengontrol perusahaan dengan lebih baik.

4. Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki beberapa fungsi yang sesuai dengan jenis

laporan keuangan yang dibuat, yaitu:

a.

Untuk mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan

dengan membandingkan jumlah pendapatan dan beban.

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

231

b.

Untuk mengetahui perubahan modal yang terjadi dalam perusahaan

dengan menganalisa faktor-faktor atau transaksi-transaksi yang

memengaruhinya.

c.

Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dengan melihat jenis

dan jumlah dari harta, kewajiban, dan modal.

d. Untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar di suatu

perusahaan dan melihat pengaruhnya terhadap saldo kas akhir periode.

5. Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Laporan keuangan terdiri atas beberapa jenis. Oleh karena itu, unsur-

unsur laporan keuangan bergantung pada jenis laporan keuangan yang

dibuat. Berikut penjelasannya.

a.

Pada laporan laba rugi terkandung unsur pendapatan dan beban.

Pendapatan adalah penerimaan yang timbul dari aktivitas perusahaan,

seperti penjualan, penerimaan jasa, bunga, dan lain-lain. Beban adalah

sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan,

seperti beban listrik, beban gaji dan upah, dan lain-lain.

b. Pada laporan perubahan modal terkandung unsur-unsur, sebagai

berikut:

1) Modal awal, yakni jumlah modal di awal periode akuntansi.

2) Laba atau rugi, yakni selisih antara pendapatan dan beban. Bila

pendapatan lebih besar dari beban akan diperoleh laba, bila

pendapatan lebih kecil dari beban akan diperoleh rugi.

3) Modal tambahan, yakni modal yang ditambahkan selama periode

akuntansi berlangsung.

4) Pengambilan pribadi (

prive

), yakni besarnya kas atau uang

perusahaan yang diambil pemilik untuk kepentingan pribadinya.

5) Modal akhir, yakni jumlah modal di akhir periode akuntansi setelah

dipengaruhi oleh keempat unsur di atas.

c.

Pada neraca terkandung unsur-unsur, sebagai berikut:

1) Aktiva atau harta, yakni kekayaan yang dimiliki perusahaan yang

berupa aktiva berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai

uang dan akan mendatangkan manfaat di masa yang akan datang.

2) Kewajiban atau utang, yakni utang perusahaan di masa kini yang

timbul akibat peristiwa di masa lalu yang telah memberikan manfaat

kepada perusahaan dan penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar

sumber daya perusahaan.

3) Modal atau ekuitas adalah kekayaan pemilik perusahaan yang

ditanamkan ke dalam perusahaan yang besarnya merupakan selisih

antara aktiva dan kewajiban.

232

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

d. Pada laporan arus kas terkandung unsur-unsur, sebagai berikut:

1) Arus kas masuk, yakni transaksi-transaksi yang mengakibatkan

masuknya kas ke dalam perusahaan.

2) Arus kas keluar, yakni transaksi-transaksi yang mengakibatkan

keluarnya kas dari perusahaan.

D. Penggolongan Akun

Akun sangat berkaitan dengan laporan keuangan. Karena laporan

keuangan memuat berbagai akun yang ingin dilaporkan sesuai jenis laporan

keuangan yang dibuat. Apakah akun itu? Akun adalah formulir atau tempat

untuk mencatat transaksi keuangan yang sejenis. Mengapa harus ada akun?

Karena transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan umumnya sangat

banyak dan beragam. Untuk memudahkan pencatatan maka perlu

pengelompokan transaksi yang sejenis sehingga perlu dibuat akun.

Dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan), akun dikelompokkan

menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1.

Akun riil atau akun permanen, yaitu akun yang saldo-saldonya pada

akhir periode akuntansi dipindahkan ke neraca. Contohnya: semua akun

aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

2.

Akun laba rugi atau akun nominal, yaitu akun yang saldo-saldonya

pada akhir periode akuntansi dipindahkan ke laporan rugi laba. Contoh

semua akun pendapatan dan semua akun beban.

1. Penggolongan Akun

Menurut jenis dan susunan informasi yang akan disajikan dalam laporan

keuangan, maka akun dapat digolongkan menjadi :

a. Aktiva

Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang berupa

aktiva berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai uang dan akan

mendatangkan manfaat pada masa yang akan datang. Aktiva dapat

dikelompokkan menjadi:

1)

Aktiva lancar (current asset) yaitu kekayaan yang berupa uang tunai

dan kekayaan lain yang dapat dicairkan (diuangkan) dalam jangka waktu

kurang dari satu tahun, di antaranya:

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

233

a) kas dan bank

b) surat-surat berharga yang mudah dijual

c) deposito jangka pendek

d) wesel tagih

e) piutang usaha

f)

piutang lain yang akan direalisasikan dalam jangka waktu satu

tahun

g) persediaan

h) pembayaran pajak di muka

i)

biaya dibayarkan di muka, yang akan menjadi beban dalam waktu

satu tahun, contoh asuransi dibayar di muka.

2)

Investasi Sementara, yaitu investasi dalam bentuk surat berharga (mar-

ketable) yang terdiri dari saham dan obligasi dan tujuan kepemilikan

surat-surat berharga ini adalah untuk memanfaatkan dana kas yang

berlebih. Dan suatu saat bila dibutuhkan surat-surat berharga tersebut

dapat dijual kembali untuk memperoleh uang tunai.

3)

Aktiva Tetap (

Fixed Assets

), terdiri dari :

a) Aktiva tetap berwujud (

tangible fixed assets

) adalah aktiva berwujud

yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan cara dibangun

lebih dahulu, yang digunakan dalam kegiatan perusahaan dan

mempunyai masa pakai/ manfaat lebih dari satu tahun. Contohnya

yaitu: gedung, tanah, peralatan, mesin, dan kendaraan.

b) Aktiva tetap tidak berwujud (

Intangible Fixed

Assets

)adalah aktiva

yang tidak berwujud (tidak dapat dilihat) yang umumnya berupa

hak-hak istimewa atau hak hukum yang berlaku dalam jangka

panjang (lebih dari satu tahun). Aktiva tetap tidak berwujud terdiri

atas:

(1) Hak paten, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada

perorangan atau badan usaha sebagai penemu untuk

menggunakan penemuannya di bidang teknologi.

(2) Hak cipta, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada

perseorangan atau badan usaha sebagai pencipta atau penerima

hak cipta untuk menjual atau memperbanyak hasil karya seni/

tulisan.

(3) Hak merek, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada

badan usaha untuk menggunakan nama, cap atau lambang bagi

usahanya.

(4)

Goodwill

, yaitu nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan yang

timbul karena adanya keistimewaan-keistimewaan tertentu,

seperti usaha strategis dan nama terkenal.

234

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

(5) Franchise, yaitu hak istimewa yang diperoleh perusahaan atau

perseorangan dari pihak lain untuk mengkomersilkan produk,

teknik atau formula tertentu.

c) Aktiva lain-lain, adalah aktiva yang dimiliki perusahaan tetapi tidak

dapat dikelompokkan dalam jenis-jenis aktiva di atas. Contohnya,

mesin baru yang belum digunakan, piutang kepada pemegang

saham, dan lain-lain.

b. Kewajiban (

Liabilities

)

Kewajiban (liabilities) merupakan utang perusahaan di masa kini yang

timbul dari peristiwa masa lalu yang telah memberikan manfaat kepada

perusahaan dan penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya

perusahaan. Berdasarkan jangka waktu, kewajiban atau utang terbagi

menjadi :

1) Kewajiban jangka pendek (utang lancar/

current liabilities

) adalah

kewajiban atau utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari

satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan. Misalnya, utang

usaha (

account payable

), utang wesel, utang beban yang masih harus

dibayar, sewa diterima di muka, dan utang dividen (

notes payable

).

2)

Kewajiban jangka panjang (

long term debt

), adalah utang perusahaan

yang akan dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun, misalnya utang

obligasi (

bonds payable

), utang-utang hipotek (hipotek u/m) , dan utang

bank.

3) Kewajiban lain-lain meliputi semua kewajiban yang tidak dapat

dikelompokkan sebagai kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang,

seperti uang jaminan yang diterima dari pelanggan.

c. Ekuitas (Modal)

Ekuitas (modal), artinya kekayaan pemilik suatu perusahaan yang

ditanamkan ke dalam perusahaan, yang besarnya merupakan selisih antara

aktiva dengan kewajiban (E = A - K). Ekuitas terdiri dari ekuitas sendiri

(biasa disebut modal), ekuitas saham, laba tidak dibagi, dan ekuitas

sumbangan.

d. Pendapatan (

Revenue

)

Pendapatan (

revenue

) adalah penerimaan yang timbul dari aktivitas

perusahaan seperti penjualan, penerimaan jasa, bunga, dividen, royalti, dan

sewa. Pendapatan berbeda dengan penghasilan karena penghasilan dapat

berarti pendapatan (

revenue

) ataupun keuntungan (

gain

).

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

235

Pendapatan dapat digolongkan menjadi :

1)

Pendapatan usaha yaitu pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok

perusahaan, contohnya pendapatan jasa salon dan penjualan barang

dagangan.

2)

Pendapatan di luar usaha yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan

di luar usaha pokok, contohnya pendapatan bunga, pendapatan dari

penjualan aktiva tetap, dan pendapatan dari komisi penjualan.

e. Beban (

Expense

)

Beban (

Expense

) artinya sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk

memperoleh pendapatan. Beban dapat digolongkan menjadi :

1)

Beban usaha adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk membiayai

usaha pokok perusahaan, contohnya beban gaji, beban listrik, beban

sewa, beban telepon, beban air, dan beban perlengkapan.

2) Beban di luar usaha adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk

membiayai kegiatan di luar usaha pokok perusahaan. Contoh: beban

bunga dan beban sumbangan.

2. Kode Akun/Kode Perkiraan

Akun atau perkiraan yang digunakan suatu perusahaan umumnya

berjumlah relatif banyak. Untuk memudahkan mencari akun yang

diinginkan serta memudahkan pencatatan transaksi ke dalam akun yang

tepat, perlu dibuat kode akun yang disusun dalam bagan akun (

chart of

account

). Manfaat lain dari pembuatan kode akun adalah memudahkan

penyusunan laporan keuangan.

Kode akun adalah suatu kode yang menggunakan angka, huruf, atau

kombinasi keduanya untuk memberikan tanda pada akun-akun.

Kode akun ada bermacam-macam, di antaranya sebagai berikut.

a. Kode Numeral

Kode numeral adalah pembuatan kode akun dengan cara memberi

nomor-nomor pada akun-akun secara berurutan. Contoh:

Kode Akun

Nama Akun

Keterangan

1

Kas

2

Piutang Usaha

3

Wesel Tagih

4

Efek

236

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

5

Persediaan barang dagangan

aktiva lancar

6

Perlengkapan toko

7

Perlengkapan kantor

8

Asuransi dibayar di muka

9

Beban dibayar di muka

10

Sewa dibayar di muka

11

Peralatan

12

Akumulasi penyusutan peralatan

13

Kendaraan

14

Akumulasi penyusutan kendaraan-

kendaraan

aktiva tetap

15

Gedung

16

Akumulasi penyusutan gedung

17

Tanah

18

......dan seterusnya.

......

......

....

......

...

b. Kode Angka Blok

Kode angka blok adalah pembuatan kode akun dengan

mengelompokkan akun menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok

diberi satu blok angka yang berurutan sebagai kodenya. Contoh:

No.

Kode

01 - 20

Aktiva Lancar

21 - 30

Investasi Jangka panjang

31 - 50

Aktiva tetap berwujud

51 - 60

Aktiva tetap tidak berwujud

61 - 80

Aktiva lain-lain

81 - 100

Utang lancar

101 - 110

Utang jangka panjang

111 - 120

Ekuitas

121 - 160

Pendapatan penjualan

161 - 180

Harga pokok penjualan

181 - 290

Beban produksi

291 - 340

Beban administrasi dan umum

341 - 390

Beban pemasaran

391 - 440

Pendapatan di luar usaha

441 - 499

Beban di luar usaha

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

237

c. Kode Angka Desimal

Kode Angka Desimal, adalah pembuatan kode akun dengan

menggunakan sepuluh angka, dari 0 sampai 9. Dan, tiap-tiap angka

menunjukkan kelompok, golongan, dan jenis akun. Contoh:

No.

Keterangan

1

Aktiva

1.0

Aktiva lancar

1.0.1

Kas

1.0.2

Piutang usaha

1.0.

dan seterusnya

1.1

Investasi jangka panjang

1.1.1

investasi saham

1.1.2

investasi obligasi

1.2

Aktiva tetap

1.2.1

Peralatan toko

1.2.2

Akumulasi penyusutan peralatan toko

dan seterusnya

1.3.

Persediaan bahan baku

persediaan bahan baku dibagi menjadi

(maksimum 10 golongan)

1.3.1

Bahan baku kayu

1.3.2

bahan baku eceng gondok

1.3.3

bahan baku pelepah pisang

1.3.4

bahan baku bambu

dan seterusnya

persediaan bahan baku kayu dibagi menjadi

(maksimum 10 golongan)

1.3.1.1

Bahan baku kayu jati

1.3.1.2

Bahan baku kayu mahoni

1.3.1.3

Bahan baku albasia

dan seterusnya.

d. Kode Mnemonik

Kode mnemonik adalah pembuatan kode akun dengan menggunakan

huruf-huruf.

Berikut ini adalah contoh pembuatan kode akun dengan cara kode

mnemonik.

238

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

Kelompok Akun

Nama Akun

Kode

Aktiva (A)

Aktiva lancar

AL

kas

AL.K

piutang usaha

AL.PU

surat berharga

AL.SB

Kewajiban (K)

Kewajiban lancar

KL

utang usaha

KL.UU

utang wesel

KL.UW

Ekuitas (E)

modal sendiri

E.S

Pendapatan (P)

Penjualan

P.Pjl

Pendapatan jasa

P.J

Pendapatan komisi

P.K

Beban (B)

beban usaha

B.U

e. Kode Kombinasi Huruf dan Angka

Kode kombinasi huruf dan angka adalah pembuatan kode akun dengan

menggunakan kombinasi huruf dan angka. Pada umumnya hsuruf digunakan

sebagai kode kelompok dan golongan akun, sedangkan angka menunjukkan

nama akun.

Misalnya: Kelompok aktiva ditunjukkan dengan kode A.

Golongan aktiva lancar ditunjukkan dengan kode AL.

Golongan aktiva tetap ditunjukkan dengan kode AT.

Angka 10 menunjukkan nama akun, misalnya kas.

Nama Akun

Kode

Keterangan

Kas

AL-10

Aktiva lancar

Piutang usaha

AL-11

Aktiva lancar

Perlengkapan

AL-12

Ak

tiva lancar

Peralatan toko

AT-13

Aktiva tetap

Utang usaha

UL-20

Utang lancar

Utang wesel

UL-21

Utang lancar

Utang hipotek

UJ-22

Ut

ang jangka panjang

Utang obligasi

UJ-23

Ut

ang jangka panjang

Ekuitas saham

MS-30

Modal sendiri

Beban gaji

BU-50

Beban usaha

Beban sewa

BU-51

Beban usaha

Jasa salon

PJ-40

Pendapatan jasa

Jasa komisi

PJ-41

Pendapatan jasa

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

239

1.

Dasar hukum pelaksanaan akuntansi bagi perusahaan di Indonesia tercantum dalam pasal 6

KUHD dan Undang-Undang Perpajakan pasal 28..

2.

Asumsi dasar penyusunan laporan keuangan terdiri dari dasar accrual (

accrual basic

) dan

kelangsungan usaha.

3.

Accrual basic

,

artinya pengakuan pada saat kejadian atas aktiva, kewajiban, modal, pendapatan,

dan utang

4.

Asumsi kelangsungan usaha, yaitu laporan keuangan yang disusun atas dasar asumsi

perusahaan akan melanjutkan usahanya di masa depan dan tidak akan membubarkan atau

melikuidasi perusahaan.

5.

Konsep dasar dalam menyusun laporan keuangan terdiri atas: konsep kesatuan usaha, konsep

biaya, konsep harga perolehan, konsep periode akuntansi, konsep satuan moneter, dan konsep

prinsip keandalan.

6. Konsep kesatuan usaha berarti sebuah perusahaan dipandang sebagai kesatuan usaha

yang terpisah dari pemilik dan dipandang sebagi unit akuntansi sendiri

7. Konsep biaya berarti bahwa biaya akan menjadi data dasar untuk menyusun laporan

keuangan dan data biaya bersifat historis (telah terjadi).

8.

Konsep harga perolehan terdiri atas beban pembelian ditambah beban perolehan.

9.

Konsep peroleh akuntansi berarti informasi keuangan suatu perusahaan dilaporkan secara

berkala/periodik.

10. Konsep satuan moneter berarti transaksi-transaksi usaha harus diukur dengan satuan uang

tertentu.

11. Konsep prinsip keandalan berarti catatan dan laporan akuntansi harus berdasarkan data

yang tersedia dan dapat diandalkan.

12. laporan keuangan yang disusun dalam akuntansi terdiri atas: laporan laba rugi, laporan

perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.

13. Penggolongan akun menurut jenis dan susunan informasi dalam laporan keuangan terdiri dari

aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban.

14. Kode akun adalah suatu kode yang menggunakan angka, huruf, atau kombinasi keduanya

untuk memberikan tanda pada akun-akun.

15. Macam-macam kode akun yaitu kode numeral, kode angka blok, kode angka desimal, kode

mnemonik, kode kombinasi huruf dan angka.

RANGKUMAN

240

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

aktiva lancar

aktiva lancar

aktiva tetap berwujud

aktiva tetap tidak berwujud

beban

dasar akrual

franchise

goodwill

keuntungan

kewajiaban jangka panjang

kewajiban

kode akuntansi

konsep biaya

konsep harga perolehan

konsep kelangsungan usaha

konsep kesatuan usaha

nilai harga jual

pendapatan

periode akuntansi

sistem desimal

surat berharga

utang dividen

utang lancar

utang obligasi

utang usaha

Evaluasi Akhir Bab

A. Pilihlah satu jawaban yang benar!

1.

Dasar hukum pelaksanaan akuntansi bagi perusahaan di Indonesia

terdapat dalam . . . .

A. KUHD pasal 1

D. KUHD pasal 6

B. KUHD pasal 2

E. KUHD pasal 16

C. KUHD pasal 3

2.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) perusahaan harus

menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, yakni pendapatan dan

biaya dicatat pada . . . .

A. saat terjadi

D. saat diterima

B. akhir periode

E. awal periode

C. saat dibayar

3.

Jika pengaruh transaksi dan peristiwa lain dalam penyusunan laporan

keuangan dicatat pada saat kas atau yang setara kas diterima atau

dibayar, maka asumsi dasar yang berlaku adalah . . . .

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

241

A. cash basic

D. deferral basic

B. accrual basic

E. basic assumption

C. cash flow basic

4.

Bila perusahaan membeli perlengkapan secara kredit, pembelian sudah

dicatat sebagai biaya walau perusahaan belum mengeluarkan uangnya.

Ini penerapan dari asumsi . . . .

A.

cash basic

D.

symbol basic

B.

accrual basic

E.

active basic

C.

defferal basic

5.

Yang tidak termasuk sebagai jenis laporan keuangan adalah . . . .

A. laporan laba/rugi

B. laporan perubahan modal

C. laporan perubahan harta

D. neraca

E. laporan arus kas

6.

Laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan disebut . . . .

A. neraca

D. laporan arus kas

B. laporan laba/rugi

E. Laporan pegawai

C. laporan perubahan modal

7.

Modal awal, laba atau rugi, modal tambahan, prive dan modal akhir

adalah unsur-unsur dari . . . .

A. neraca

D. laporan arus kas

B. laporan laba/rugi

E. laporan aktiva

C. laporan perubahan mosal

8.

Berikut ini yang merupakan pedoman dalam penyusunan laporan

keuangan secara umum berlaku di Indonesia adalah . . . .

A. KKSK

D. SKA

B . KPSA

E . SAK

C . KSA

9.

Di bawah ini yang bukan merupakan informasi akuntansi adalah . . . .

A. informasi laporan penjualan tiap cabang perusahaan

B. informasi laporan penjualan para pedagang

C. informasi jumlah siswa yang membolos

D. output pemrosesan faktur penjualan

E. informasi berbagai jenis barang yang dijual

242

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

10. Laporan keuangan yang disusun atas dasar melanjutkan usahanya di

masa depan dan tidak ingin melikuidasi perusahaannya, yaitu . . . .

A. cash basic

D. konsisten

B. kesatuan usaha

E.

konservatif

C. kelangsungan usaha

11. Apabila perusahaan menerima uang tunai karena jasanya telah

menyelesaikan pesanan dari pelanggan, maka kenaikan kas ini dapat

dikatakan sebagai . . . .

A. beban

D. ekuitas

B. kewajiban

E. aktiva

C. pendapatan

12. Harta, utang dan modal merupakan unsur-unsur dari . . . .

A. laporan arus kas

B. laporan perubahan modal

C. laporan laba/rugi

D. neraca

E. laporan arus modal

13. Yang bukan tujuan pembuatan laporan keuangan adalah . . . .

A. memudahkan pengambilan keputusan di perusahaan

B. memudahkan pengelolaan dan pengawasan perusahaan

C. memberi informasi yang sesuai dengan jenis laporan keuangan

D. memberi informasi yang berkaitan dan relevan dengan laporan

keuangan

E. memudahkan pembubaran perusahaan

14. Menurut pasal 6 ayat 3 KUHD setiap perusahaan diwajibkan menyimpan

buku-buku dan dokumen sumber selama . . . .

A. 25 tahun

D. 15 tahun

B. 20 tahun

E. 30 tahun

C. 10 tahun

15. Kekayaan yang berupa uang tunai dan kekayaan lain yang dapat dicairkan

(diuangkan) dalam waktu kurang dari satu tahun disebut . . . .

A. aktiva lancar

B. aktiva tetap

C. investasi

D. kewajiban

E. modal

Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi

243

16. Kewajiban yang akan dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun disebut

. . . .

A. kewajiban lancar

B. kewajiban jangka pendek

C. kewajiban khusus

D. kewajiban jangka panjang

E. kewajiban lain-lain

17. Di bawah ini yang bukan termasuk unsur harga perolehan adalah. . . ..

A. harga pembelian

D. harga pokok penjualan

B. beban pengangkutan

E. ongkos sopir

C. bea masuk dan pajak

18. Bagi perusahaan pembuat rokok, pendapatan dari menyewakan sebuah

ruangan tergolong sebagai . . . .

A. pendapatan pokok

B. pendapatan usaha

C. pendapatan di luar usaha

D. beban usaha

E. pendapatan sehari-hari

19. Menurut KUHD, setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan

diwajibkan membuat catatan/pembukuan hal ini untuk . . . .

A. melihat aktiva dan kewajiban

B. mengetahui segala hak dan kewajiban perusahaan

C. mengetahui likuiditas perusahaan

D. mengetahui kelengkapan persyaratan pembukuan suatu perusahaan

E. mengetahui surat izin perusahaan

20. Pembuatan kode akun dengan menggunakan huruf-huruf disebut . . . .

A. kode angka

B. kode desimal

C. kode mnemonik

D. kode angka blok

E. kode khusus

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan

jelas!

1.

Dasar hukum pelaksanaan akuntansi perusahaan di Indonesia tercantum

dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 6 ayat 3, jelaskan

isinya!

244

Ekonomi Kelas XI SMA dan MA

2.

Sebutkan dua pendapatan perusahaan!

3.

Apa yang dimaksud dengan kode akun?

4.

Sebutkan akun-akun yang akan disajikan dalam laporan keuangan

menurut jenis dan susunan informasinya? Uraikan secara singkat!

5.

Apa yang dimaksud dengan asumsi kelangsungan usaha? Faktor apa

yang harus dipertimbangkan oleh manajemen untuk kelangsungan

usaha?

6.

Berilah contoh prinsip keandalan dalam suatu perusahaan?

7.

Sebutkan komponen-komponen yang menentukan besarnya harga

perolehan!

8.

Sebutkan komponen-komponen yang termasuk dalam akun aktiva?

Uraikan!

9.

Apa perbedaan pendapatan usaha dan pendapatan luar usaha? Berikan

uraian singkat beserta contohnya.

10. Konsep dasar-dasar akuntansi terdiri dari beberapa prinsip (konsep),

jelaskan secara singkat!